Bulgaria Bantah Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon dan Suriah

Bulgaria Bantah Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon dan Suriah

Bulgaria dengan tegas menolak tuduhan terkait ledakan pager di Lebanon dan Suriah, seperti yang dilaporkan oleh media lokal pada Jumat (20/9/2024). Perdana Menteri sementara Bulgaria, Dimitar Glavchev, menegaskan bahwa Bulgaria tidak terlibat dalam pembuatan atau pengiriman pager yang meledak di negara-negara tersebut. Menurutnya, perusahaan yang diduga terlibat, Norta Global Ltd, bukan perusahaan Bulgaria dan pemiliknya adalah warga negara Norwegia yang tidak pernah mengunjungi Bulgaria.

Glavchev menjelaskan bahwa faktur yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut hanya mencantumkan alasan transfer uang sebagai pembayaran untuk layanan, bukan untuk barang. Dia juga menekankan bahwa arus kas yang melewati Bulgaria tidak ada kaitannya dengan barang yang dimaksud. Badan Keamanan Nasional Bulgaria telah memastikan bahwa perangkat komunikasi yang mirip dengan yang digunakan dalam serangan di Lebanon dan Suriah tidak diimpor, diekspor, atau diproduksi di Bulgaria.

Meskipun ada spekulasi tentang keterlibatan Israel dalam serangan tersebut, Israel tetap bungkam dan tidak memberikan komentar. Beberapa media melaporkan bahwa Israel diduga menempatkan bahan peledak di dalam perangkat pager sebelum sampai ke Lebanon, namun hal ini belum terbukti. Solidaritas telah dinyatakan oleh banyak negara terhadap Lebanon, dan kelompok hak asasi manusia internasional telah mengutuk serangan tersebut sebagai pelanggaran hukum perang.

Ketegangan antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat akibat serangkaian ledakan yang terjadi di Lebanon dan Suriah, serta konflik yang sedang berlangsung di Gaza. Israel telah membunuh ribuan orang di Jalur Gaza, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Situasi ini semakin memperumit hubungan antara Israel dan negara-negara di kawasan tersebut.

Dengan demikian, Bulgaria menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam insiden ledakan pager di Lebanon dan Suriah, dan berharap agar situasi dapat diselesaikan dengan damai tanpa melibatkan negara-negara lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *