Eks Garda Presiden Otoritas Palestina Habisi 3 Perwira Israel
Tiga perwira polisi Israel tewas pada Minggu pagi di dekat Hebron, Tepi Barat. Mereka dibunuh oleh mantan anggota Garda Presiden Otoritas Palestina (PA). Kejadian ini terjadi dalam situasi ketegangan yang semakin meningkat di kawasan tersebut akibat serangan militer Israel yang terus berlanjut. Pasukan militer Israel melaporkan bahwa kendaraan tersangka mengikuti mobil yang membawa ketiga perwira tersebut. Setelah penembakan, para perwira kehilangan kendali atas kendaraan mereka, dengan satu perwira meninggal di tempat kejadian dan dua lainnya dinyatakan meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Sumber yang berbicara kepada Middle East Eye (MEE) mengidentifikasi penyerang sebagai Muhannad al-Asood, seorang warga Idhna di Hebron yang lahir di Yordania. Asood kembali ke Tepi Barat pada tahun 1998 bersama keluarganya setelah memperoleh reunifikasi keluarga. Dia juga merupakan mantan anggota Garda Presiden Palestina dan dilaporkan menjadi anggota Fatah yang mengendalikan PA sebelum mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 2015. Setelah serangan itu, Asood meninggalkan mobilnya dan melarikan diri dengan berjalan kaki, menurut laporan media Israel.
Pada hari Minggu, militer Israel dan dinas keamanan Shin Bet mengumumkan bahwa mereka telah mengepung sebuah rumah di Hebron di mana tersangka yang terlibat dalam penembakan bersembunyi. Pihak berwenang Israel memberi tahu PA bahwa mereka telah berhasil membunuh pelaku serangan di Hebron. Sementara itu, tentara Israel terus melakukan invasi ke berbagai kota dan kamp pengungsi di Tepi Barat utara sebagai bagian dari operasi militer yang disebut “Kamp Musim Panas”.
Serangan Israel telah mencapai Jenin dan kamp pengungsi di sekitarnya, memicu perlawanan sengit dari faksi-faksi Palestina di beberapa wilayah. Pasukan pendudukan Israel telah memperketat pengepungan mereka di sejumlah kota di wilayah Jenin, Tulkarm, dan Nur Shams. Mereka juga dikerahkan di pintu masuk kota-kota di Tepi Barat utara, membatasi pergerakan warga Palestina di wilayah tersebut.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa invasi Israel ke Tepi Barat utara telah menyebabkan kematian 23 warga Palestina, termasuk 14 di Jenin, 5 di Tulkarm, dan 4 di Tubas. Sejak 7 Oktober, total 677 warga Palestina telah tewas oleh Israel dan pemukimnya. Situasi di Tepi Barat terus memanas dan konflik antara kedua belah pihak belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Kejadian tragis ini sekali lagi menunjukkan betapa rumitnya situasi di Timur Tengah dan betapa pentingnya untuk mencari solusi damai guna mengakhiri siklus kekerasan yang terus berlanjut. Semoga kedamaian dapat segera tercapai di kawasan tersebut agar tidak ada lagi korban jiwa yang tak bersalah terjadi.