Gencatan Senjata Gagal: Kisah Tragis Israel Bombardir 2 Sekolah di Gaza

Gencatan Senjata Gagal: Kisah Tragis Israel Bombardir 2 Sekolah di Gaza

Serangan udara Israel menghantam dua sekolah di Kota Gaza pada Minggu (4/8/2024), menewaskan sedikitnya 30 orang. Israel berdalih bahwa serangan tersebut bertujuan untuk menghantam kompleks militer Hamas yang berada di dalam sekolah-sekolah tersebut. Selain itu, serangan udara juga menyasar sebuah kamp tenda di dalam rumah sakit di Gaza tengah, yang menyebabkan sedikitnya 44 warga Palestina tewas.

Pejabat kesehatan Gaza mengungkapkan bahwa serangan ini terjadi sehari setelah serangkaian perundingan di Kairo berakhir tanpa hasil. Rekaman yang beredar di media Palestina menunjukkan kekacauan di dalam halaman salah satu dari dua sekolah yang hancur akibat ledakan, dengan mayat-mayat berserakan dan penduduk yang bergegas membawa korban, termasuk anak-anak, ke kendaraan ambulans untuk segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Kantor berita resmi Palestina WAFA dan media Hamas melaporkan bahwa puluhan orang lainnya terluka selain dari 25 korban tewas di sekolah-sekolah Hassan Salama dan Al-Nasser, yang sebelumnya menampung keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi. Mereka juga menyatakan bahwa serangan tersebut menghancurkan beberapa bangunan di dalam fasilitas-fasilitas tersebut.

Militer Israel mempertahankan tindakan mereka dengan menyebut bahwa mereka menyerang militan yang bersembunyi di dalam komando Hamas yang terletak di sekolah-sekolah tersebut, sementara Hamas membantah menggunakan lembaga sipil untuk tujuan militer.

Kantor media pemerintah yang dikelola Hamas juga mengungkapkan bahwa Israel telah menyerang 172 tempat penampungan yang ditunjuk, sebagian besar adalah sekolah, yang digunakan sebagai tempat tinggal ribuan keluarga pengungsi sejak 7 Oktober. Serangan-serangan lainnya juga dilaporkan terjadi di rumah sakit dan tempat-tempat lain di Gaza, menimbulkan korban jiwa dan luka-luka.

Warga di beberapa wilayah di Gaza dilaporkan menerima perintah evakuasi dari militer Israel, dengan pasukan yang siap bertindak tegas terhadap militan yang melancarkan serangan dari wilayah tersebut. Konflik di Gaza terus memuncak, menimbulkan korban jiwa dan meresahkan penduduk setempat.

Situasi di Gaza semakin tegang dan sulit, dengan pertempuran yang terus berlanjut dan korban yang terus bertambah. Upaya perdamaian sepertinya semakin jauh dari harapan, dan kedua belah pihak terus saling menyalahkan atas eskalasi kekerasan yang terjadi.

Semoga kedamaian segera bisa tercapai di Gaza, dan semua pihak dapat menemukan jalan keluar yang damai untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung begitu lama. Semoga tidak ada lagi korban jiwa yang harus menjadi korban dari kebencian dan ketegangan yang terus berlangsung di Gaza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *