Kamala Harris vs Trump: Duel Sengit di Pilpres Amerika
Wakil Presiden dan Calon Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, telah berhasil mengumpulkan US$ 200 juta dalam dana kampanye hanya dalam waktu seminggu sejak ia resmi menjadi kandidat dari Partai Demokrat. Prestasi ini terjadi ketika survei-survei menunjukkan bahwa persaingan antara Harris dan penantangnya, Donald Trump, sangat ketat.
Menurut laporan dari Reuters, jumlah dana kampanye yang berhasil dikumpulkan oleh Harris terus mengejar Trump. Pada awal Juli, Trump mengumumkan bahwa tim kampanyenya telah berhasil mengumpulkan US$ 331 juta dari bulan April hingga Juni, dengan US$ 284,9 juta dalam bentuk uang tunai. Namun, Harris tidak kalah bersaing dengan berhasil mengumpulkan US$ 200 juta dalam waktu singkat, dengan 66% dari jumlah tersebut berasal dari donatur baru.
Rob Flaherty, wakil manajer kampanye Harris, mengumumkan prestasi ini melalui akun Twitternya. Ia juga menyebut bahwa Harris telah berhasil mendaftarkan 170.000 relawan baru dalam kampanyenya. Keberhasilan Harris sebagai calon presiden juga didorong oleh dukungan dari petahana sebelumnya, Joe Biden, yang memutuskan untuk mundur dari pencalonan karena alasan kesehatan.
Hasil jajak pendapat selama seminggu terakhir menunjukkan bahwa Harris dan Trump berada pada posisi yang hampir imbang. Kedua kandidat memiliki panggung kampanye yang ketat dan intensif menjelang pemilihan presiden yang akan datang.
Harris juga telah mendapatkan dukungan mayoritas delegasi untuk Konvensi Nasional Demokrat, yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Dengan dukungan ini, diprediksi bahwa Harris akan menjadi calon presiden dari partai Demokrat.
Ketua Komite Nasional Demokrat, Jaime Harrison, menyatakan bahwa Harris adalah calon yang dianggap sah dan pemungutan suara resmi akan dilakukan pada tanggal 1 Agustus. Pencalonan Harris telah memberikan semangat baru bagi partai Demokrat setelah keputusan Biden untuk mundur dari pencalonan.
Jajak pendapat nasional menunjukkan bahwa elektabilitas Harris semakin meningkat dan jaraknya dengan Trump semakin menyempit. Harris bahkan unggul dua poin dalam beberapa jajak pendapat terbaru, menunjukkan bahwa persaingan antara keduanya akan sangat ketat.
Mitch Landrieu, salah satu ketua kampanye Harris, menyatakan bahwa Harris sedang mengalami salah satu minggu terbaik dalam politik dalam 50 tahun terakhir. Persaingan antara Harris dan Trump diprediksi akan menjadi sangat sengit dan menarik untuk diikuti.
Dengan prestasi dan dukungan yang dimilikinya, Kamala Harris siap untuk melanjutkan perjuangannya menuju kursi presiden Amerika Serikat. Semua mata tertuju pada pemilihan presiden yang akan datang, di mana Harris akan bertarung untuk menjadi wanita pertama yang memegang jabatan presiden di negara tersebut.