Ribuan Warga Israel Dapat Pesan Ancaman Usai Ledakan Bom Pager Lebanon

Ribuan Warga Israel Dapat Pesan Ancaman Usai Ledakan Bom Pager Lebanon

Ribuan warga Israel menerima pesan teks yang menakutkan, diduga dikirim oleh anggota Hizbullah. Pesan-pesan tersebut berisi ancaman dan beberapa di antaranya mengandung tautan web yang mencurigakan, menurut otoritas Israel. Hal ini terjadi setelah ribuan pager dan radio genggam milik Hizbullah meledak di Lebanon, menewaskan 37 orang dan melukai lebih dari 3.000 orang.

Banyak warga Israel dilaporkan menerima pesan teks yang memerintahkan mereka untuk mencari tempat perlindungan bom. Pengirim pesan menyamar sebagai Komando Front Dalam Negeri Israel, meskipun beberapa pesan menggunakan bahasa Ibrani yang salah. Ada juga pesan yang mengancam dan menggunakan bahasa Inggris, seperti “Ucapkan selamat tinggal kepada orang-orang yang Anda cintai, tetapi jangan khawatir. Anda akan memeluk mereka di neraka dalam beberapa jam.”

Pesan-pesan tersebut dikirim oleh “SyHaNasrala,” yang diduga merujuk pada pemimpin Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah. Ada juga pesan yang menyeramkan dalam bahasa Inggris, seperti “Jika Anda ingin hidup, pergilah. Jika Anda ingin tinggal, pergilah ke neraka.”

Meskipun demikian, militer Israel membantah bahwa mereka mengeluarkan peringatan darurat untuk mencari tempat perlindungan bom. Otoritas Israel sedang menyelidiki apakah pesan-pesan tersebut terkait dengan Iran.

Setelah ledakan radio di Lebanon, Hizbullah mengancam akan membalas dendam. Nasrallah sendiri memberikan pidato pada Kamis sebagai tanggapan atas serangan tersebut. Kekhawatiran meningkat bahwa ledakan bom pager tersebut dapat menyebabkan eskalasi konflik antara Hizbullah dan Israel.

Militer Israel telah memindahkan Divisi ke-98 dari Jalur Gaza ke Israel utara sebagai langkah antisipasi. Divisi tersebut terdiri dari pasukan terjun payung dan pasukan komando, dan merupakan divisi utama yang terlibat dalam pertempuran di Gaza.

Situasi ini menunjukkan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas. Semoga kedamaian dapat segera terwujud di kawasan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *