Tragedi Kemanusiaan: Kisah 16.314 Anak di Gaza yang Jadi Korban Kebrutalan Israel
Sebanyak 16.314 anak Palestina telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan mengerikan yang dilancarkan oleh Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu. Tragisnya, di antara korban tersebut terdapat 35 anak yang meninggal karena kelaparan akibat blokade yang diberlakukan Israel di daerah tersebut.
Menurut laporan dari kantor media pemerintah Gaza yang dikutip dari Anadolu, jumlah korban tidak hanya melibatkan anak-anak, tetapi juga 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil. Data ini mengungkapkan dampak serangan Israel yang telah berlangsung selama 300 hari di Jalur Gaza.
Selain itu, tujuh kuburan massal telah ditemukan di Gaza sejak 7 Oktober 2023, dengan 520 mayat yang berhasil diidentifikasi. Meskipun Dewan Keamanan PBB telah meminta gencatan senjata, Israel terus melanjutkan serangannya di Gaza, mendapat kecaman internasional atas tindakan brutalnya.
Lebih dari 39.500 warga Palestina telah tewas dalam konflik ini, kebanyakan di antaranya adalah wanita dan anak-anak, sementara lebih dari 91.000 lainnya mengalami luka-luka. Hingga saat ini, Gaza masih dilanda kehancuran akibat perang yang telah berlangsung hampir 10 bulan lamanya, dengan akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan yang sangat terbatas.
Israel dituduh melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional, yang memerintahkan negara tersebut untuk segera menghentikan operasi militer di Rafah selatan, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum kota itu diinvasi pada 6 Mei.
Tindakan Israel ini telah menimbulkan dampak yang sangat besar bagi rakyat Palestina, dan upaya internasional untuk mengakhiri konflik ini masih terus berlanjut. Semoga kedamaian dapat segera terwujud di wilayah tersebut, dan korban yang telah meninggal dapat dikenang dengan baik. Semoga keadilan dapat segera ditegakkan demi masyarakat Palestina yang telah lama menderita akibat konflik ini.