Zionis Ganas! Kamp Gaza Dibombardir Tanpa Ampun
Di tengah konflik antara tentara Zionis dan pengungsi di Gaza, terjadi kekacauan ketika warga Yahudi sayap kanan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa. Berita dari kantor berita Wafa melaporkan bahwa hampir 800 warga Israel telah menyerbu halaman masjid tersebut, dengan polisi Israel yang memberikan perlindungan. Mereka melakukan serangan di tengah persiapan ‘Pawai Bendera’ yang kontroversial yang akan berlangsung di Yerusalem.
Sementara itu, di Gaza, korban tewas terus bertambah karena serangan udara Israel yang terjadi selama 24 jam terakhir. Pasukan Israel mengklaim menargetkan sasaran Hamas, sementara pasukan darat fokus terhadap wilayah pemukiman al-Bureij. Rumah Sakit Martir Al-Aqsa menjadi tempat penampungan bagi orang-orang yang terluka akibat konflik ini. Banyak dari mereka bahkan dirawat di lantai karena kekurangan tempat tidur.
Para pengungsi Palestina terpaksa meninggalkan tempat perlindungan mereka di al-Bureij akibat serangan Israel. Tank-tank Israel dilaporkan telah mencapai pusat kota Rafah, di mana banyak pengungsi Palestina mencari tempat berlindung. Otoritas pendudukan Israel mendeklarasikan Yerusalem dan kota tua sebagai zona militer demi keamanan ‘pawai bendera’ yang dipicu oleh asosiasi kolonial.
Dengan lebih dari 3.000 polisi dikerahkan di Yerusalem, pos pemeriksaan militer didirikan di jalan-jalan utama. Jalur utama ditutup dan lebih banyak pasukan polisi ditempatkan di kota menjelang ‘pawai bendera’. Para menteri dan anggota Knesset dari pemerintah koalisi rencananya akan ikut serta dalam pawai tersebut.
Ada desas-desus bahwa organisasi-organisasi tertentu mendukung serbuan ke Al-Aqsa. Komisi Kristen Islam untuk Mendukung Yerusalem dan Tempat Suci memperingatkan tentang eskalasi konflik jika Israel terus mengancam keamanan Masjid Al-Aqsa. Diskusi kontroversial mengenai “Kembalinya Israel ke Bukit Bait Suci” dijadwalkan untuk pertama kalinya hari ini, atas undangan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir.
Konflik di Gaza dan ketegangan di Yerusalem semakin memanas, membawa dampak buruk bagi warga sipil. Dalam situasi yang semakin tegang ini, kedamaian dan dialog menjadi kunci untuk menyelesaikan konflik yang berlarut-larut ini. Semoga ada solusi damai yang bisa ditemukan untuk mengakhiri pertumpahan darah yang tidak perlu ini.