Penyelidikan NHTSA Terhadap Keamanan Fitur Autopilot Tesla
Badan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA) telah memulai penyelidikan baru mengenai keamanan fitur autopilot pada mobil Tesla. Tindakan ini diambil setelah Tesla mengeluarkan pemanggilan atau recall pada lebih dari 2 juta mobil. Setelah dilakukan analisis oleh NHTSA, mereka menemukan bahwa sistem pemantauan pengemudi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut tidak memadai dan dirancang dengan potensi “penyalahgunaan yang dapat diprediksi”.
Rekall ini melibatkan kebanyak mobil Tesla yang telah dijual di Amerika Serikat sejak diluncurkannya fitur Autopilot pada tahun 2015. Penelitian ini dimulai karena serangkaian kejadian di mana mobil Tesla yang menggunakan fitur Autopilot menabrak kendaraan darurat yang sedang diparkir di jalan. Menurut kesimpulan dari NHTSA, kecelakaan-kecelakaan tersebut terjadi karena pengemudi menggunakan sistem tersebut dengan tidak tepat.
Tesla setuju untuk meluncurkan fitur baru sebagai tindak lanjut pada temuan NHTSA guna mengatasi kekhawatiran terkait. Fitur baru ini akan mencakup prosedur pemeriksaan tambahan saat fitur mengemudi otomatis diaktifkan. Pembaruan perangkat lunak secara otomatis akan diterapkan untuk memperbaiki masalah yang ada tanpa perlu pergi ke dealer atau bengkel.
NHTSA sedang melakukan penyelidikan terbaru untuk menilai sejauh mana perbaikan recall yang dilakukan oleh Tesla pada bulan Desember telah berhasil. Penelitian ini bertujuan untuk memverifikasi bahwa perangkat lunak yang telah diperbarui memenuhi standar keselamatan yang diharapkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lanjutan.
Dengan hadirnya penyelidikan terbaru ini, NHTSA menunjukkan tekadnya untuk memastikan bahwa teknologi otomatisasi yang diterapkan dalam kendaraan betul-betul aman serta tidak menimbulkan risiko lebih bagi pengemudi dan pengguna jalan lainnya.