Rusia-NATO Sudah Berperang, Ingin Serang AS dan Inggris dengan Nuklir
Seorang pakar Rusia telah menyatakan bahwa dalam konflik di Ukraina, Moskow sebenarnya sedang berperang melawan NATO. Dia bahkan mendorong Moskow untuk menyerang Amerika Serikat (AS) dan Inggris dengan senjata nuklir. Stanislav Krapivnik, seorang pakar dari Moskow yang memiliki kewarganegaraan ganda AS-Rusia, mengklaim bahwa Rusia harus melancarkan serangan nuklir terhadap New York dan London. Dia juga secara terbuka menyebut AS sebagai musuh Rusia dan menuduh mereka ingin menghancurkan rakyat Rusia.
Julia Davis, pendiri Russian Media Monitor, membagikan klip wawancara Krapivnik di media sosial, di mana pakar tersebut terus-menerus melemparkan kata-kata kasar terhadap Amerika. Dia bahkan menyatakan bahwa mereka bukanlah manusia, melainkan binatang. Invasi militer Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022 telah menciptakan konflik dan krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. AS, Inggris, dan negara-negara NATO lainnya telah memberikan bantuan militer dan dukungan diplomatik kepada Ukraina.
Krapivnik menegaskan bahwa untuk mengakhiri perang ini, Ukraina harus dihancurkan sepenuhnya. Dia bahkan menyatakan bahwa harus ada tumpukan mayat sebagai bukti kekalahan total. Menurutnya, Rusia sudah berperang dengan NATO dan harus terus maju dalam serangan mereka.
Pada tanggal 6 Agustus, pasukan Ukraina melancarkan invasi balik ke wilayah Kursk, Rusia, berhasil menekan wilayah Kursk dan Belgorod selama dua minggu terakhir. Ini merupakan serangan terbesar dari pihak Ukraina di tanah Rusia sejak Perang Dunia II. Daerah tersebut termasuk lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Kursk, yang merupakan produsen listrik utama bagi Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh pasukan Ukraina tengah mempersiapkan diri untuk menyerang fasilitas PLTN tersebut. Namun, pejabat Ukraina membantah tuduhan tersebut dan menganggapnya sebagai propaganda yang tidak masuk akal. Meskipun demikian, Krapivnik tetap yakin dengan gagasannya dan menyatakan bahwa Ukraina berencana untuk meledakkan reaktor nuklir di wilayah Rusia.
Menurut Krapivnik, ini adalah provokasi yang mengancam untuk menghancurkan Kyiv. Dia bahkan menyebutnya sebagai perang terbuka dan mengancam akan melancarkan serangan terhadap kota Amerika atau London, tergantung pada siapa yang memberikan senjata kepada Ukraina. Dia yakin bahwa New York dan Washington akan menjadi target selanjutnya.
Dalam sebuah wawancara, Krapivnik menyatakan bahwa Presiden Vladimir Putin harus memberikan ancaman langsung bahwa jika terjadi sesuatu, rudal nuklir akan diluncurkan ke Washington dan London. Semua pernyataan ini menciptakan ketegangan yang meningkat dalam konflik Ukraina dan menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut.