Israel Berencana Membangun Permukiman di Dataran Tinggi Golan

Israel Berencana Membangun Permukiman di Dataran Tinggi Golan

Pemerintah pendudukan Israel kemarin telah menyetujui rencana untuk meningkatkan pembangunan permukiman ilegal di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki. Anggarannya melebihi 40 juta shekel (USD11,13 juta). Keputusan ini diambil dengan suara bulat oleh kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Dalam pernyataannya, kantor Netanyahu menyatakan bahwa rencana tersebut bertujuan untuk “mendorong pertumbuhan demografi di permukiman Golan dan Katzrin, dengan total biaya melebihi 40 juta shekel.” Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah yang diduduki Israel sejak perang Timur Tengah 1967. Katzrin, atau Qasrin, adalah desa Suriah yang diduduki Israel yang merupakan bagian dari provinsi Quneitra Suriah di Dataran Tinggi Golan.

Rencana pembangunan ini disetujui mengingat situasi perang dan garis depan baru dengan Suriah, serta keinginan untuk menggandakan populasi Golan. Langkah-langkah yang akan diambil termasuk bidang pendidikan, energi terbarukan, pembangunan desa pelajar, dan rencana pengembangan organisasi untuk mendukung Dewan Regional Golan dalam menampung penduduk baru.

Netanyahu juga menyatakan komitmennya untuk menduduki Dataran Tinggi Golan Suriah, mengingat jatuhnya rezim Presiden Bashar Al-Assad. Ia berterima kasih kepada Presiden AS Donald Trump atas pengakuan kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan pada tahun 2019.

Saat ini, sekitar 50.000 orang tinggal di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki, setengahnya adalah pemukim Israel. Ada 33 pemukiman Yahudi di Golan yang diduduki, yang tergabung dalam Dewan Regional Golan.

Israel telah mengintensifkan serangan udaranya terhadap lokasi militer di Suriah, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan negara tersebut. Israel juga menyatakan runtuhnya perjanjian pelepasan diri tahun 1974 dengan Suriah dan mengerahkan pasukannya di zona demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan.

Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz telah memerintahkan militer untuk “bersiap untuk tinggal” sepanjang musim dingin di zona penyangga di Dataran Tinggi Golan Suriah.

Keputusan pemerintah Israel ini menuai kontroversi dan kecaman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa serta beberapa negara Arab. Meskipun demikian, Israel tetap teguh dalam niatnya untuk menguatkan posisinya di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *