Mobil Listrik China Bikin Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengumumkan bahwa transaksi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) telah meningkat lima kali lipat. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan permintaan dari produsen mobil listrik asal China, yang membuat pihaknya merasa ‘agak gemetaran’ menghadapi tahun 2025. Darmawan menyampaikan hal ini dalam rapat dengan Komisi XII DPR RI pada Senin (2/11).
Awalnya, Darmawan menyebut bahwa jumlah transaksi di SPKLU PLN meningkat lima kali lipat setiap tahunnya. Oleh karena itu, pihaknya telah bersiap-siap untuk menambah jumlah SPKLU guna memenuhi kebutuhan masyarakat pada tahun depan. “Kami sudah siap memasang SPKLU di rest area dan sekitarnya untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pada tahun 2025,” ujar Darmawan.
Penambahan SPKLU tersebut diperlukan untuk mencegah terjadinya antrian panjang bagi para pemilik kendaraan yang ingin menggunakan fasilitas pengisian listrik dari PLN. Darmawan menekankan pentingnya antisipasi agar tidak terjadi kemacetan yang berlebihan di SPKLU.
Salah satu faktor yang mendorong peningkatan transaksi di SPKLU PLN tahun ini adalah adanya peningkatan penjualan mobil listrik dari salah satu merek China. “Penjualan listrik di SPKLU juga meningkat pesat, terutama dari salah satu merek mobil listrik asal China. Penjualannya sangat baik setelah lebaran,” tambah Darmawan tanpa menyebutkan merek mobil tersebut, namun bisa ditebak bahwa merek tersebut adalah BYD.
Berdasarkan data Gaikindo, BYD baru mulai menjual mobil listrik di Indonesia pada bulan Juni dan berhasil menjual 11.024 unit hingga bulan Oktober. Hal ini menunjukkan bahwa BYD telah menjadi pesaing serius bagi merek-merek lain seperti Wuling dan Hyundai, yang masing-masing hanya berhasil menjual 16 ribu unit dan 18 ribu unit selama 10 bulan terakhir.
Dengan adanya peningkatan permintaan yang signifikan, PLN akan terus melakukan penambahan jumlah SPKLU untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Darmawan berharap bahwa dengan langkah-langkah antisipatif yang diambil, pelayanan pengisian listrik bagi kendaraan listrik akan tetap lancar dan efisien di masa mendatang.