Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran tahanan secara besar-besaran pada Rabu (17/7/2024), dengan total 190 orang yang terlibat. Ini adalah pertukaran ketiga dalam tujuh minggu terakhir, setelah melalui perundingan yang dimediasi oleh Uni Emirat Arab (UEA). Presiden Volodymyr Zelenskiy menyatakan bahwa dari 95 warga Ukraina yang dibebaskan, semuanya berasal dari militer, dan mengucapkan terima kasih kepada UEA atas bantuannya. Kementerian Pertahanan Rusia, melalui pernyataan di Telegram, mengumumkan bahwa tentara yang kembali akan menjalani pemeriksaan medis dan rehabilitasi fisik dan psikologis. Dilaporkan bahwa pasukan yang dibebaskan telah menghadapi “bahaya mematikan” selama penahanan di Ukraina.

Pertukaran tahanan ini merupakan yang ketiga dalam tujuh minggu terakhir, dan pertukaran pertama diumumkan pada akhir Mei. Komite Koordinasi Ukraina untuk Menangani Tawanan Perang mengungkapkan bahwa sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022, Kyiv telah berhasil memulangkan 3.405 orang dari penahanan Rusia. Sebanyak tujuh perwira, 88 tentara, dan sersan telah dibebaskan, dimana sebagian besar telah disandera sejak tahun 2022. Video dari panitia tersebut menunjukkan pasukan Ukraina bersorak saat naik bus untuk pulang ke rumah, dengan seorang prajurit berkomentar melalui ponselnya, “Saya masih tidak percaya bahwa saya ada di rumah.”

Diantara mereka yang dibebaskan adalah 23 orang yang telah bertempur selama tiga bulan di pelabuhan Mariupol di Laut Azov, dan ditangkap oleh pasukan Rusia pada Mei 2022. Panel tersebut menyatakan bahwa banyak tentara Ukraina yang pulang menderita luka-luka dan penyakit kronis yang memerlukan perawatan jangka panjang. Dalam pertukaran kedua pada bulan Juni, Rusia dan Ukraina masing-masing melepaskan 90 tahanan.

Pertukaran tahanan ini menjadi momen emosional bagi kedua belah pihak, dengan harapan perdamaian dan keselamatan bagi semua yang terlibat. Semoga langkah-langkah berikutnya menuju perdamaian antara Rusia dan Ukraina dapat terwujud dengan lancar.