Pemerintah Rusia memberikan tanggapan singkat terkait laporan dari media Amerika Serikat yang menyebut Presiden Donald Trump dan Presiden Vladimir Putin berbicara melalui panggilan telepon mengenai akhir perang di Ukraina. Respons Kremlin adalah menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkal laporan tersebut. Washington dan Moskow belum secara resmi mengonfirmasi adanya komunikasi telepon antara kedua pemimpin sejak Trump menjabat dengan janji untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.
Laporan tersebut berasal dari The New York Post yang mengutip Trump, yang menyatakan bahwa Putin menginginkan perang diakhiri dan bahwa Trump memiliki rencana konkret untuk mengakhiri konflik tersebut. Meskipun begitu, tidak ada rincian lebih lanjut yang diungkapkan. Trump mengungkapkan harapannya agar perang segera berakhir karena dampak buruknya bagi warga Ukraina.
Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, dalam komentarnya kepada kantor berita TASS menyatakan bahwa dia tidak dapat mengonfirmasi atau menyangkal adanya percakapan telepon antara kedua pemimpin. Dia juga menyebut bahwa dengan banyaknya komunikasi yang terjadi, dia tidak dapat mengetahui semua hal yang dilaporkan oleh media Amerika.
Peskov sebelumnya telah membantah laporan mengenai komunikasi antara Trump dan Putin sebelum Trump kembali menjabat sebagai presiden AS. Kremlin menunggu sinyal mengenai kemungkinan pertemuan antara kedua pemimpin dan tidak ada kontak dari pemerintahan baru Trump untuk mengatur pertemuan tersebut.
Trump juga menyatakan kemungkinan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, untuk membahas akhir perang. Perang yang sudah berlangsung selama tiga tahun ini telah menelan banyak korban jiwa, terutama warga Ukraina.
Dalam situasi yang semakin rumit ini, penting bagi semua pihak untuk menjaga komunikasi dan mencari solusi damai untuk mengakhiri perang di Ukraina. Semoga dengan upaya bersama, konflik ini dapat segera berakhir dan perdamaian dapat terwujud.