Tragedi di Rafah: 6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Memilukan
Setidaknya enam warga Palestina telah meninggal di kota Rafah, Gaza Selatan, menurut laporan Palang Merah Palestina (PRCS). Sejumlah rumah hancur ketika pasukan Israel semakin mendalam ke kota tersebut dan maju lebih jauh ke Shujayea di Gaza Utara.
Tank-tank Israel, yang telah kembali memasuki Shujayea empat hari lalu, menembakkan peluru ke beberapa rumah, menyisakan keluarga-keluarga terjebak di dalamnya dan tidak bisa keluar, kata para penduduk. Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) memperkirakan “60.000 hingga 80.000 orang mengungsi” dari Shujayea dalam beberapa hari terakhir.
Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera melaporkan dari Deir el-Balah, mengatakan bahwa penduduk yang berhasil melarikan diri dari lingkungan tersebut menggambarkan skala kehancuran sebagai “sangat besar”. Dia juga menyatakan bahwa area pusat Kota Gaza juga “dihantam” oleh pasukan Israel.
“Dalam satu jam terakhir, sebuah apartemen perumahan menjadi target. Sumber medis yang kami wawancarai mengatakan setidaknya 15 orang tewas hari ini di utara akibat rumah-rumah mereka langsung terkena peluru artileri,” ungkap Abu Azzoum. Dia mencatat bahwa di Rafah, serangan tidak pandang bulu oleh Israel terus berlanjut saat penduduk berusaha melarikan diri untuk menyelamatkan nyawa.
“Di distrik al-Mawasi – yang dinyatakan sebagai ‘zona aman’ oleh militer Israel – mereka membakar kamp tenda sementara warga Palestina yang mengungsi berusaha mencari perlindungan,” tambahnya.
Dalam pertemuan kabinet mingguan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menegaskan tidak ada ganti bagi kemenangan dalam perang melawan Hamas. “Kami tetap berkomitmen untuk terus berjuang hingga mencapai semua tujuan kami: Menghilangkan Hamas, membebaskan seluruh sandera kami, memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel, dan mengembalikan penduduk kami dengan selamat ke rumah mereka di selatan dan utara,” tandasnya.