Rilisnya kalender FIA Formula E musim 2024/2025 cukup menyita perhatian, apalagi Jakarta dimasukkan sebagai salah satu lokasi balapan. Hal ini menandai tonggak sejarah besar bagi kejuaraan Formula E karena terus memperluas jangkauannya ke berbagai belahan dunia. Keputusan untuk memasukkan Jakarta bersama kota-kota seperti Shanghai, Valencia, Sao Paulo, dan lainnya menunjukkan semakin populernya dan daya tarik global dari balap listrik.

Formula E telah berkembang pesat sejak diluncurkan pada tahun 2014, dengan tujuan untuk mempromosikan teknologi berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran tentang kendaraan listrik. Kejuaraan ini mendapat dukungan signifikan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk produsen, sponsor, dan penggemar, yang percaya pada potensi balap listrik untuk mendorong inovasi dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi industri otomotif. Dimasukkannya Jakarta dalam kalender 2024/2025 semakin memperkuat komitmen Formula E dalam mengedepankan energi bersih dan praktik ramah lingkungan dalam olahraga motor.

Alejandro Agag merupakan pendiri dan CEO kejuaraan Formula E. Agag telah berperan penting dalam membentuk Formula E menjadi seri balap kelas dunia yang menggabungkan kompetisi mendebarkan dengan pesan lingkungan yang kuat. Visi dan kepemimpinannya berperan penting dalam menarik pabrikan, tim, dan pembalap papan atas ke kejuaraan, menjadikan Formula E salah satu seri balap paling menarik dan kompetitif di dunia.

Individu berpengaruh lainnya di dunia Formula E adalah Jean Todt, Presiden FIA (Federation Internationale de l’Automobile).Todt telah menjadi pendukung kuat mobilitas berkelanjutan dan secara aktif mendukung pengembangan balap listrik sebagai platform untuk menampilkan potensi kendaraan listrik. Di bawah kepemimpinannya, FIA telah bekerja sama dengan Formula E untuk mempromosikan adopsi teknologi listrik di motorsport dan mendorong inovasi di industri otomotif.

Masuknya Jakarta ke dalam kalender Formula E 2024/2025 berdampak signifikan di berbagai bidang. Dari sudut pandang strategis, Jakarta menawarkan pasar baru dan menarik untuk dimasuki Formula E, dengan meningkatnya minat terhadap kendaraan listrik dan praktik berkelanjutan. Balapan di Jakarta tidak hanya akan menarik perhatian penggemar lokal tetapi juga mempromosikan kejuaraan tersebut ke khalayak yang lebih luas di Asia Tenggara, sehingga memperkuat kehadiran Formula E di wilayah tersebut.

Lebih jauh lagi, masuknya Jakarta menggarisbawahi pertumbuhan global Formula E dan meningkatnya relevansinya dalam dunia motorsport. Dengan berekspansi ke pasar-pasar baru dan berinteraksi dengan beragam audiens, Formula E memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam balap berkelanjutan dan menetapkan standar baru untuk masa depan motorsport. Balapan di Jakarta tidak hanya menampilkan kecepatan dan keseruan balap listrik, tetapi juga meningkatkan kesadaran tentang manfaat kendaraan listrik dan sumber energi terbarukan.

Formula E terlihat cerah dengan potensi perkembangan teknologi, infrastruktur, dan keterlibatan penggemar. Seiring dengan perkembangan dan perluasan kejuaraan ini, kejuaraan ini mempunyai peluang untuk mendorong perubahan positif dalam industri otomotif dan menginspirasi praktik-praktik yang lebih berkelanjutan dalam motorsport dan seterusnya. Dengan bergabungnya Jakarta pada kalender 2024/2025, Formula E mengambil langkah lain menuju masa depan balap dan bumi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.