Kembalinya Indonesia Cycling Series dengan Kelas Terbuka
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, mengumumkan kembalinya Indonesia Cycling Series (ICS) setelah lebih dari tiga tahun absen akibat dampak pandemi COVID-19. ICS, yang dikenal sebagai ajang bergengsi dalam dunia sepeda di Indonesia, akan kembali menghadirkan kompetisi yang ditunggu-tunggu oleh para pecinta olahraga sepeda di seluruh negeri.
Salah satu aspek yang menarik dari kehadiran kembali ICS adalah keputusan untuk menggelar kelas terbuka. Dengan kata lain, ajang ini akan memungkinkan partisipasi dari seluruh pesepeda di Indonesia, tanpa memandang latar belakang atau tingkat kemampuan. Ini berarti baik pesepeda amatir maupun yang sudah berpengalaman memiliki kesempatan untuk berkompetisi dan merasakan atmosfir persaingan yang sehat.
Keputusan ini diharapkan akan memperluas basis partisipasi dalam olahraga sepeda di Indonesia, dengan mengundang para peserta dari berbagai wilayah dan komunitas untuk bergabung. Selain itu, kelas terbuka juga menciptakan lingkungan yang mendukung semangat persatuan, di mana pesepeda dari latar belakang yang berbeda dapat bersatu dalam cinta mereka terhadap olahraga sepeda.
Menurut Wakil Ketua II ICS 2024, Muhammad Hamid Anwar, konsep kegiatan balap sepeda yang diadopsi oleh ICS memiliki tujuan yang sangat inklusif. Dengan mencampurkan peserta dari berbagai latar belakang, ICS berupaya memperlihatkan keberagaman dalam partisipasi olahraga sepeda. Sekitar 80 persen dari peserta diharapkan berasal dari kalangan hobi sepeda, sementara 20 persen sisanya berasal dari kalangan atlet profesional, elit, atau master.
Dalam konteks yang lebih luas, kembalinya ICS dengan kelas terbuka ini juga dapat dianggap sebagai langkah positif dalam memulihkan kegiatan olahraga setelah masa sulit yang dialami selama pandemi. Ini menunjukkan bahwa semangat kompetisi dan semangat olahraga tetap hidup dan berkembang di Indonesia, meskipun tantangan yang dihadapi.
Adanya kisaran jumlah peserta yang cukup luas, mulai dari 500 hingga 1.600 pesepeda di setiap wilayah, menunjukkan skala kegiatan yang signifikan. Hal ini mencerminkan antusiasme dan minat yang besar dari masyarakat terhadap ajang olahraga sepeda seperti ICS.
Muhammad Hamid Anwar juga menekankan bahwa balap sepeda dipilih karena merupakan salah satu kegiatan olahraga yang relatif murah dan mudah diakses, yang dapat menarik minat dari berbagai segmen masyarakat. Baik itu dari individu yang mencari olahraga rekreasi, keluarga yang ingin berolahraga bersama-sama, komunitas atlet yang serius, dan lain-lain. Selain sebagai ajang kompetisi, kegiatan ini juga diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk berolahraga sambil menikmati pesona wisata setempat.
Dengan demikian, ICS tidak hanya menjadi wadah untuk bersaing dalam olahraga sepeda, tetapi juga sebagai medium untuk mempromosikan gaya hidup sehat, kebersamaan, dan eksplorasi wisata lokal. Hal ini sesuai dengan visi lebih luas untuk memperkuat komunitas sepeda Indonesia dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kegiatan fisik dalam kehidupan sehari-hari.
Secara keseluruhan, kehadiran kembali Indonesia Cycling Series dengan kelas terbuka merupakan kabar baik bagi komunitas sepeda di Indonesia. Ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang merayakan semangat olahraga, persatuan, dan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam budaya bersepeda di negara ini.